Update teknik dan cara pengambilan video shooting bagi temen-temen yang berkecimpung didunia video audio. Teknik pengambilan video bisa dibilang susah jika tidak langsung dipraktekkan. setidaknya untuk pemula teknik pengambilan video shooting ini bisa menjadi panduan atau dasar untuk membantu dalam belajar pengambilan video/gambar.
Langsung saja update teknik pengambilan video shooting untuk pemula:
A. Tahapan Memaksimalkan Penggunaan Kamera Video shooting
Yang pertama kenali dan Pahami Kamera Video
Pastikan Anda mengetahui cara pemakaian kamera video. Paling tidak fungsi setiap menu atau tombol sebagai pengaturan. Misalkan tombol zoom, tombol auto manual, dll. Semua alat yang akan digunakan harus benar – benar dikuasai supaya meminimalisasikan kesalahan pengambilan gambar.
Hasil Rekaman Video yang Layak Disimpan
Pastikan Anda merekam gambar yang layak untuk disimpan dan dipublikasikan. Disini kameramen harus selalu mengetahui keadaan gambar yang yang direkam baik pencahayaan, fokus gambar, sudut pengambilan gambar, background objek, dll.
Rekaman Video yang Layak Dinikmati pemirsa
Dalam teknik pengambilan video shooting, kameraman harus mengetahui kualitas video. Rekaman video yang layak dinikmati harus memenuhi kaidah-kaidah sbb:
Balance, Framing, Compositions : Horizontal Lines, Vertical Lines, Thirds Ratio, Diagonal Lines, Triangle, Perspective, Looking Room, Walking Room, Head Room, Golden Mean, Background, Foreground.
Frame Cutting Points : Extreme Close Up, Big Close Up, Close Up, Medium Close Up, Medium Shot, Medium Long Song, Long Shot, Extreme Long Shot.
Other Types Of Shot : 2 Shot, 3 Shot, Group Shot, Over Shoulder Shot, Establishing Shot.
Camera Movement : Panning ( Left, Right, Up, Down ), Tracking ( In, Out, Follow, Revolve ), Truck ( Left, Right ), Zooming ( In, Out )
Camera Angle # 1 : Normal Angle, Low Angle, High Angle
Camera Angle # 2 : Objective Camera, Subjective Camera
Shot By Camera Positions : Face Shot, ¾ Shot, Profile Shot, Over Shoulder Shot
Shooting Rules : Jump Cut, Crossing The Line, Continuity
Hasil Rekaman Video yang Selesai Edit Layak untuk Tonton
Sebuah karya videografi yang selesai dan siap ditonton umumnya melewati tahap-tahap berikut ini:
Pra Produksi : Proses perencanaan dan persiapan produksi sesuai dengan kebutuhan, tujuan dan khalayak sasaran yang dituju. Meliputi persiapan fasilitas dan teknik produksi, mekanisme operasional dan desain kreatif (riset, penulisan outline, skenario, storyboard, dsb.).
Produksi : Proses pengambilan gambar di lapangan (shooting).
Pasca Produksi : Proses penyuntingan di ruang editing, memadukan hasil rekaman video dengan berbagai elemen audio visual lainnya.
Presentasi : Menyajikan hasil penyuntingan (editing) dalam format siap tonton (kaset, VCD, DVD, dsb.)
Distribusi : Penyebarluasan karya videografi (screening, penjualan, broadcasting, webcasting, dsb.).
B. Teknik Kamera : Teknik Pengambilan Gambar Video
a. Establingshing Shot (ES)
Pengambilan gambar/shooting yang di ambil dari jarak yang sangat jauh atau dari “pandangan mata burung”, biasanya untuk membangun pengetahuan dimana lokasi kejadian.
b. Long Shot (LS)
Shooting dilakukan dari jarak jauh, tetapi tidak sejauh establish shot.digunakan untuk penekanan terhadap lingkungan sekitar atau setting dalam scene.
c. Medium Shot (MS)
Shooting untuk membuat frame actor. Biasanya dilakukan dari pinggang ke atas. Medium shot (MS) bias digunakan untuk membuat focus terhadap 2 orang actor yang saling berhadapan dan beinteraksi,missalnya: debat, berpelukan dan sebagainya.
d. Over Tehe Shoulder Shot (OS)
Shooting Untuk mengambil gambar actor melalui pundak actor yang lain,digunakan ketika para actor saling bertatapan muka satu sama lain.contoh salah satu actor berbicara kepada actor yang lain sedangkan yang lain mendengarkan.
e. Close-Up (CU)
Shoting diambil dari jarak dekat. Biasanya focus kepada wajah,digunakan untuk memperlihatkan ekspresi wajah/mimic dari actor. Memperhatikan detail objek,atau untuk mengarahkan audience pada suatu elemen yang dipentingkan.
C. Tips Merekam Video Dengan Baik
Jika memungkinkan, selalu pergunakanlah manual focus.
Atur white balance pada setiap perpindahan lokasi atau pergantian sumber pencahayaan.
Jika melakukan pengambilan gambar di luar ruangan (outdoor shooting), posisikan matahari di belakang anda. Begitu juga sumber pencahayaan lainnya.
Gunakan tripod atau alat bantu lainnya.
Dalam kondisi rekaman tanpa alat bantu (handhelds), pegang dan kendalikan kamera video Anda sedemikian rupa agar hasil rekaman tetap stabil (andaikan sebagai secangkir kopi panas).
Gunakan zooming hanya untuk menata komposisi ambilan gambar. Hindari penggunaannya pada saat merekam (rolling), kecuali jika ada maksud untuk tujuan tertentu atau memang disengaja karena hasil rekaman akan diproses lebih lanjut (editing).
Shoot to edit. Pastikan untuk memproses lebih lanjut setiap hasil rekaman Anda (editing). Untuk itu, rekaman video harus diciptakan dan dipersiapkan sedemikian rupa agar siap untuk diproses lebih lanjut (variasi dan kelengkapan gambar, durasi setiap shot, menghindari fasilitas kamera yang tidak diperlukan, dsb.)
Jaga durasi setiap shot. Jangan terlalu panjang dan monoton (tanpa variasi), namun juga jangan terlalu pendek. Minimal antara 8 hingga 10 detik. Tidak ada batas maksimal karena tergantung action yang direkam. Namun sebaik sudah mulai merekam 3 hingga 5 detik sebelum action berlangsung. Berikan durasi yang sama setelah action berlangsung.
Jaga setiap shot dalam kondisi steady tanpa pergerakan kamera, setidaknya selama 10 detik. Jika suatu shot akan berisi pergerakan kamera, berikan awalan dan akhiran dalam kondisisteady dengan durasi setidaknya 3 hingga 5 detik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar